Senin, 25 Januari 2016

Suku Dayak; "5 Hal yang membuat Dunia Segan"

Suku Dayak adalah salah satu suku paling terkenal di Indonesia. Cara hidup mereka memang jauh berbeda dengan kehidupan masyarakat Indonesia modern. Namun, mereka melakukan itu untuk melestarikan budaya dan jalan hidup yang mereka terima dari leluhur terdahulu.
Banyak sekali cerita ‘seram’ yang kita dengar jika sedang membicarakan suku Dayak. Suku ini bahkan sempat membuat Belanda kalang kabut di masa penjajahan dan membuat serdadu Belanda ‘pulang kampung’, karena tidak kuat menahan hal-hal mistis yang terjadi di sana. 

Berikut ini beberapa hal yang membuat suku Dayak disegani di dunia.

1. Tato
Dayak adalah salah satu suku yang memiliki kultur tato paling tua di dunia. Setiap tato memiliki arti dan makna tersendiri. Semakin banyak tato yang diukir di tubuh seorang pria Dayak, artinya semakin banyak daerah Dayak yang sudah dia kunjungi. Mengunjungi satu daerah Dayak bukanlah hal yang mudah karena harus menempuh perjalanan beratus-ratus kilometer dengan berjalan kaki dan menerobos hutan liar. 
Tato ini sangat terkenal di kalangan para wisatawan asing yang berkunjung ke tanah Borneo. Saking terkenalnya, Anthony Kiedis, vokalis band Red Hot Chilli Peppers pernah datang ke Kalimantan. Vokalis band asal Amerika itu menerobos hutan lebat Kalimantan untuk mendapatkan tato dari suku Dayak asli Kalimantan.


2. Mandau, Parang Mematikan
Mandau adalah semacam parang yang selalu dibawa-bawa oleh pria Dayak. Meskipun sedang tidak ada bahaya atau perang, membawa Mandau memang sudah menjadi kebiasaan dan kewajiban bagi para pria Dayak untuk berjaga-jaga. Meskipun demikian, ada beberapa aturan dalam memakai Mandau. Di antaranya, Mandau tidak boleh digunakan untuk mengancam dan hanya boleh digunakan untuk membela diri.
Mandau juga tidak boleh dikeluarkan sembarangan dari sarungnya. Konon, jika mandau sudah keluar dari sarangnya, mau tidak mau harus ada korban yang tewas. Tidak sedikit saksi mata yang mengatakan bahwa Mandau bisa terbang dan membunuh targetnya begitu saja, karena parang satu ini memang mempunyai kekuatan magis.

3. Ilmu Gaib
Sebelum beberapa agama mulai populer di tanah Borneo, suku dayak memang menganut paham animisne. Mereka menyembah roh-roh leluhur dan melakukan ritual-ritual pemujaan pada roh-roh tersebut. Konon, ilmu gaib orang Kalimantan dikirim melalui median angin atau dikenal dengan ‘racun paser’.
Ketika racun paser telah masuk ke tubuh seseorang, maka orang itu akan mengalami gatal-gatal di seluruh tubuh. Kulitnya akan kering seperti dihisap oleh tulang sendiri. Dan rasa gatal tidak hanya terasa di kulit, namun juga terasa sampai ke tulang-belulang. Ilmu-ilmu yang dikirim lewat media yang kasat mata inilah yang membuat misteri di tanah Borneo semakin kental.

4. Sumpit Beracun
Pada jaman penjajahan, ketika Belanda sudah mengenal teknologi pistol dan peluru, masyarakat Dayak hanya melawan mereka dengan sumpit. Senjata yang digunakan dengan cara ditiup ini memang sudah dikenal beracun dan mematikan. Menurut Pembina Komunitas Tarantang Petak Belanga, Chandra Putra, penjajah Belanda sering bilang menghadapi pasukan hantu, karena kedatangan mereka selalu tiba-tiba dan begitu cepat.
Sumpit beracun memang bisa menaklukkan lawannya dengan cara yang cukup sadis. Biasanya, anak sumpit akan diarahkan ke leher. Begitu tertancap anak sumpit, maka korban akan kejang-kejang hingga tewas. Hal mematikan tersebut terjadi hanya dalam hitungan menit.

5. Pasukan Hantu
Ketika Belanda menjajah Indonesia dan datang ke Kalimantan, mereka ketakutan karena tanah Borneo punya pasukan menakutkan yang mereka sebut dengan ‘The Ghost Warrior’ alias ‘Pasukan Hantu’. Ada yang berteori bahwa pasukan hantu sebenarnya adalah para prajurit suku Dayak, namun ada juga yang mengatakan pasukan hantu adalah ‘Panglima Burung’ yaitu makhluk halus yang sangat dipercayai oleh suku Dayak yang tugasnya melindungi segenap suku Dayak.
Menurut cerita orang-orang Dayak yang hidup di jaman penjajahan, Belanda ketakutan pada suku Dayak karena kemampuan perang mereka. Orang Dayak menyerang penjajah dengan menggunakan sumpit dan mandau, yang jika sudah digunakan, pasti menelan korban nyawa. Sementara jika peluru Belanda mengenai orang Dayak, maka korban akan sembuh dengan bantuan sikerei (dukun) setempat dalam hitungan hari. Itulah yang akhirnya membuat Belanda hengkang dari Bumi Borneo.
Itulah tadi beberapa cerita mistis dari suku Dayak Kalimantan. Memang, ada beberapa cerita mistis yang masih perlu diverifikasi kebenarannya, namun kebanyakan orang yang sudah menginjakkan kaki ke tanah Borneo akan merasakan aura mistis tersebut. Mungkin, untuk membuktikan kebenarannya, Anda perlu datang sendiri ke Borneo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar