Sabtu, 30 Januari 2016

5 Tips Mengatasi Rasa Bosan Dalam Keseharian


Kadang kita selalu merasa bosan menjalani aktivitas harian yang itu-itu saja. Merasa jenuh dan merasa bahwa hidup kita ‘begitu hampa’ setiap harinya melakukan aktivitas-aktivitas yang sama. Kadang kita juga merasa bahwa hidup kita begitu ‘datar’ dengan aktivitas-aktivitas yang tidak berubah, hal-hal yang sama selalu kita lakukan, dan tidak juga menemukan sesuatu yang dapat mengatasi kebosanan itu. Nah, untuk mengatasi rasa bosan dalam keseharian kita, ada 5 tips yang mungkin dapat membantu Anda dalam mengatasi rasa bosan. Ini dia:

1. LAKUKAN HAL BARU

Hal utama yang membuat kita selalu merasa bosan adalah keseharian kita yang diisi dengan hal-hal yang sama setiap harinya. Sehari-hari melakukan aktivitas yang itu-itu saja membuat kita selalu merasa bosan. Karena itu, coba lakukan hal baru. Hal baru yang dimaksudkan disini adalah hal yang sebelumnya tidak biasa Anda lakukan. Misalnya, keseharian Anda yang lebih sering diisi dengan kesibukan sekolah/kuliah dengan aktivitas harian lainnya yang sudah menjadi ‘jadwal’ tetap keseharian Anda, tambahkan hal baru ke dalam jadwal harian Anda yang senang Anda lakukan. Contohnya seperti menambahkan jadwal untuk sekedar ber-olahraga ringan seperti jogging atau pun senam setiap pagi sebelum Anda memulai aktivitas atau pun setiap sore setelah Anda pulang dari sekolah atau pun kampus. Intinya, lakukan hal baru yang Anda suka dan mampu Anda lakukan dalam keseharian Anda untuk mengatasi rasa bosan dalam keseharian Anda.

2. KEMBANGKAN BAKAT YANG ADA

Kebanyakan kita mungkin tidak tahu betul apa-apa saja bakat yang sebenarnya telah tumbuh dalam diri kita. Misalnya bakat dalam ber-olahraga, bakat dalam bermusik, menulis, melukis, dan sebagainya. Mungkin dari semua yang telah disebutkan tadi, Anda pasti menyukai dan mampu melakukan salah satu atau beberapa dari hal-hal tersebut. Kalau Anda suka dan mampu bermain gitar, kembangkan-lah bakat Anda dalam bermain gitar atau mungkin dalam hal bermusik lainnya. Misalnya Anda suka dan mampu bermain sepakbola, menulis di blog, melukis pemandangan, membuat robot, dan sebagainya maka kembangkan-lah hal-hal tersebut karena mungkin disitu-lah bakat Anda. Jadi, kembangkan bakat yang ada dalam diri Anda sehingga Anda menjadi terbiasa dan mungkin ahli dalam setiap bakat yang Anda punya. Kembangkan bakat yang ada dalam diri Anda dapat mengatasi rasa bosan yang Anda alami dalam keseharian.

3. CARI SUASANA BARU

Suasana yang begitu-begitu saja merupakan salah satu penyebab utama timbulnya rasa bosan. Cari suasana baru misalnya pergi ke tempat-tempat yang sebelumnya jarang atau tidak pernah Anda kunjungi sebelumnya. Suasana baru sangat dapat diharapkan dan menjadi salah satu cara untuk mengatasi rasa bosan. Suasana baru dapat menyegarkan pikiran, memberikan ketenangan dan kenyamanan, serta segala hal lain yang membuat keseharian kita lebih bervariasi ketimbang melakukan aktivitas yang sama setiap harinya. Cari suasana baru merupakan cara lain dalam mengatasi rasa bosan yang ada.

4. JANGAN TINGGALKAN HOBI

Kita semua pasti memiliki hobi. Apapun hobi yang kita punya pasti merupakan hal yang kita sukai. Agar Anda tidak merasakan kebosanan dalam aktivitas-aktivitas harian Anda, jangan pernah tinggalkan hobi Anda. Hobi yang kita punya adalah ‘sarana’ untuk mendapatkan kesenangan dan pasti enjoy dengan hobi yang kita punya. Bila Anda hobi dengan bermain musik, maka bermain musik-lah apapun jenis musik dan alat musik yang Anda sukai. Bila Anda hobi ber-olahraga, lakukan-lah olahraga apapun yang Anda sukai dan jangan tinggalkan hobi yang Anda punya asal jangan hobi dalam hal yang negatif dan melanggar aturan. Cara lain dalam mengatasi rasa bosan dapat Anda lakukan dengan hobi-hobi yang Anda punya dan jangan tinggalkan hobi-hobi Anda tersebut.

5. CINTAI AKTIVITAS YANG DILAKUKAN

Kadang kita merasa bosan menjalani aktivitas karena kita tidak mencintai aktivitas yang dilakukan. Kadang kita melakukan aktivitas karena ada kata ‘terpaksa’ dalam pelaksanaannya. Aktivitas dapat terasa menyenangkan bila kita menyukai apa yang kita lakukan. Maka, cintai aktivitas yang dilakukan. Mencintai aktivitas yang dilakukan berarti kita senang dan nyaman dalam menjalani setiap aktivitas dalam keseharian kita. Kata ‘bosan’ itu pun dapat diatasi bahkan dilenyapkan bila kita bisa mencintai aktivitas yang kita lakukan. Senang dengan aktivitas yang dilakukan, nyaman dengan aktivitas tersebut, dan bangga dengan aktivitas yang dilakukan berarti kita tidak akan bosan dengan aktivitas keseharian kita. Dengan mencintai aktivitas yang dilakukan berarti kita mampu mengatasi rasa bosan.
Itulah 5 tips dalam mengatasi rasa bosan. Mungkin apa yang saya tulis dapat Anda lakukan dengan cara yang lebih sederhana dan mungkin dengan cara yang Anda sukai. Semoga 5 tips mengatasi rasa bosan yang saya tulis dapat benar-benar mengatasi rasa bosan yang Anda rasakan. Jangan sampai terdengar kata-kata ‘hidupku terasa begitu membosankan’ karena tidak juga dapat mengatasi rasa bosan. Selamat mencoba dan semoga dapat membantu.(jow(

Apa Bedanya Mahasiswa S1, S2, dan S3?





Education is the most powerful weapon which you can use to change the world. (Nelson Mandela)
Pernah baca quote di atas? Pasti pernah. Ya, itu adalah salah satu kutipan kalimat yang pernah diucapkan oleh (Alm.) Nelson Mandela, seorang mantan Presiden Afrika Selatan, namun beliau lebih dikenal sebagai salah satu Pejuang Persamaan Hak dari Politik Apartheid. Beliau memperjuangkan nasib kaum kulit hitam untuk mendapatkan hak yang sama dengan kaum kulit putih, salah satunya adalah untuk mendapatkan pendidikan. Kenapa pendidikan, karena beliau yakin, bahwa pendidikan bisa mengubah nasib seseorang, bahkan dunia. Keren ya ðŸ˜€
Saya setuju. Sebagai perumpamaan, seorang yang punya alat pancing tapi tidak tau bagaimana cara menggunakan alat pancing itu, dia tidak akan pernah mendapatkan ikan. Makanya, dia perlu diubah, daritidak tau menjadi tau. Setelah itu, dia akan bisa menggunakan alat pancingnya, dan bisa mendapatkan ikan. Nah, proses mengubah dari tidak tau menjadi tau itu tadi yang dinamakan Pendidikan. Bisa dibayangkan, bagaimana jadinya jika para penguasa di negeri ini tau bagaimana cara membuat Indonesia menjadi negara yang makmur, adil, dan sejahtera secara merata? Wah besar sekali dampaknya, banyak anak-anak kecil bisa mengenyam bangku sekolah, petani sejahtera, buruh mendapatkan gaji yang cukup (biar gak ada oknumnya yang demo terus tiap tahun hehe), pangan berkecukupan, jaminan kesehatan untuk semua lapisan masyarakat tersedia, dan lain sebagainya. Ya, itulah mengapa Nelson Mandela mengatakan, Pendidikan bisa mengubah Dunia.
Oke stop bicara filsafat, kita masuk ke inti dari artikel ini. Lalu, apa hubungannya pendidikan dengan mahasiswa S1, S2, dan S3?. Mahasiswa (entah itu S1, S2, dan S3) adalah bagian dari proses pendidikan. Seringkali, masih jamak saya temukan pendapat dari orang di sekitar saya yang bertanya “buat apa lanjut S2? Mau jadi dosen?” atau “ente mau S3? Mau jadi propesor? Buat apa cuy, ngabisin duit…mending kerja aja, dapet uang, trus kawin”. Oke, gak salah kok. Itu pendapat mereka. Di Indonesia (karena yang saya tahu hanya di Indonesia :hammer), pekerjaan formal yang layak sudah bisa diperoleh asal sudah lulus Sekolah Menengah atau S1 (saya gak mau bahas lulusan dibawahnya untuk lebih memfokuskan topik artikel ini, gak ada maksud merendahkan atau yang lain, saya sangat menghargai hidup orang lain). Makanya, gak heran kalau ada opini seperti tadi. Seperti yang saya tulis di artikel saya yang sebelumnya, “Hidup itu Pilihan”. Ya, dan sah-sah saja orang memilih untuk kuliah S1 saja, lanjut S2/S3. Setiap orang punya tujuan dan pertimbangan masing-masing.
Namun, di sini saya ingin mengungkapkan pendapat saya mengenai perbedaan antara mahasiswa S1, S2, dan S3. Indikatornya? Jelas bukan dari tugas akhir yang ditulis, karena saya tidak pernah menjadi penguji tugas akhir mahasiswa, soalnya saya sendiri masih mahasiswa :D. Saya akan menggunakan acuan tujuan studi dan pola pikir (secara umum) sebagai indikator perbedaannya, seperti yang saya kembangkan dari hasil membaca artikel Ikatan Mahasiswa Teknik Industri UI.
Mahasiswa S1 – Generalist
Kenapa saya sebut generalis? Karena mahasiswa S1 (seperti saya dulu) mempelajari hal-hal yang umum dari suatu mata kuliah. Seperti yang saya alami dulu, saya harus mengambil campuran mata kuliah (eksakta dan sosial) yang sangat banyak dan membuat jenuh haha :D. Mahasiswa S1 cenderung diharuskan mempelajari, (minimal) dasar dari setiap mata kuliah. Tujuannya 1) Bekal untuk riset skripsi 2) Bekal ilmu untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan background pendidikannya, misalnya lulusan S1 Teknik Industri akan bekerja di sektor industri, dll.
Mahasiswa S1 masih dianggap “belajar” dalam melakukan riset (meskipun kadang ada juga mahasiswa yang bisa menghasilkan karya tulia ilmiah lebih bagus dari dosen :D). Oleh karena itu, meskipun ada kesalahan dalam risetnya, asal tidak fatal, dosen akan memaklumi dan meluluskannya. Selain itu, dalam dunia kerja, (kecuali lulusan prodi profesi seperti kedokteran) lulusan S1 dituntut untuk bisa berpikir secara general, karena tidak ada kepastian bahwa dia akan mendapat pekerjaan yang sesuai dengan backgroundpendidikannya. So, oleh karena itu, saya menyebutnya Generalist.
Mahasiswa S2 – Specialist
Menjadi mahasiswa S2 beda lagi, karena sifatnya adalah memperdalam pengetahuan tentang mata kuliah yang diajarkan di S1. Therefore, Mahasiswa S2 dianggap specialist karena dia khusus mendalami bidang pengetahuan tertentu, atau bisa dikatakan (seharusnya) tingkat mahir. Makanya lulusan S2 disebut Master of Science (MSc). Dalam risetnya, mahasiswa S2 juga fokus pada satu kajian permasalahan yang khusus sesuai dengan bidang pengetahuannya dan sudah tidak dianggap “masih belajar” lagi oleh dosen, mahasiswa benar-benar dituntut untuk secara baik dan benar dalam melakukan riset, kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya. Selanjutnya, di dunia kerja, jamak ditemukan lulusan S2 yang bekerja sebagai dosen atau peneliti, meskipun di negara kita ini masih juga ada dosen yang “masih” lulusan S1. Karena memang Dikti mensyaratkan tenaga pengajar pendidikan tinggi atau peneliti untuk menggunakan orang yang sudah bergelar Magister atau (bahkan) Doktor. Namun, seperti biasa, semua hal bisa terjadi, ada juga lulusan S2 yang bekerja sebagai karyawan swasta. Namun kita bisa mengambil kesimpulan, bahwa lulusan S2 sudah harus menguasai bidang pengetahuan yang menjadi fokus studinya, sehingga saya menyebautnya sebagai specialist.
Mahasiswa S3 – Inventor
Di S3, tidak ada kuliah di kelas. Enak? Belum tentu. Mahasiswa S3 yang merupakan calon Doktor hanya fokus pada risetnya saja. Sering saya temukan informasi dari kenalan saya atau pun dari internet, kebanyakan mahasiswa S3, sebelum mendaftar kuliah, harus mempunyai calon profesor pembimbing riset, dan karena (biasanya) si profesor ini punya riset-riset yang mau dilakukan, maka dia menjadikan mahasiswa S3 bimbingannya sebagai orang yang membantu risetnya (bukan pembantu lho ya), sekaligus bisa menjadi riset untuk disertasinya. Namun ada juga, calon mahasiswa S3 yang mempunyai proposal riset sendiri dan mencari profesor pembimbing yang memiliki bidang/topik penelitian yang sama.
Mahasiswa S3 dituntut untuk menemukan metode penyelesaian masalah yang baru dari permasalahan yang dia pilih atau temukan di masyarakat. Seringkali, ide risetnya ini berangkat dari hipotesa-hipotesa untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dan karena mahasiswa S3 harus menemukan metode baru, saya menyebut mereka sebagai inventor.
Potret Lulusan Saat Ini – Pandangan dari Kacamata Pribadi Saya (mungkin) Yang Jarang Diungkap
Jika kita mengacu pada acuan yang saya gunakan untuk menjabarkan perbedaan antara mahasiswa S1, S2, dan S3, yaitu tujuan studi dan pola pikir, maka idealnya adalah kualitas lulusan S1 < kualitas lulusan S2 < kualitas lulusan S3. Itu kalau kita bicara soal kualitas dilihat dari kaca mata akademik. Namun, ketika kita bicara konsep kualitas secara lebih luas, yang menurut saya lebih penting, saya bisa mengatakan bahwa belum tentu seperti itu.
Oke, saya setuju bahwa S1 hanya mempelajari hal yang umum dan dasar. Tapi ketika kita bicara soal aplikasi ilmu, belum tentu yang S2/S3 lebih baik dari S1. Contoh mudah, sama-sama pernah mengambil mata kuliah Kewirausahaan, tentu level aplikasi di kehidupan nyata akan berbeda. Bukankah sudah banyak kita dengar/baca berita atau bahkan kenalan kita sendiri, yang seorang lulusan/masih S1, sudah menjadi wirausahawan yang sukses. Sedangkan lulusan S2 yang seharusnya lebih dalam pengetahuannya mengenai ilmu kewirausahaan, malah bekerja sebagai staf di perusahaan swasta. Jadi, konsep idelaitas mengenai perbedaan kualitas tadi belum tentu benar ‘kan? :)
Yang kedua, soal attitude atau perilaku. S1 dikatakan “masih belajar” soal riset. Ya, saya juga setuju, karena sistem pendidikan di Indonesia, secara umum, memang baru mengenalkan riset pada jenjang penguruan tinggi. Namun, pernahkah mendengar/membaca berita kalau ada oknum pengajar di perguruan tinggi (PT) Anda atau PT lain yang melakukan plagiarisme karya ilmiah? Atau bisa cari data di google mengenai tingkat plagiarisme di Indonesia yang dilakukan “para oknum tersebut”. Kalau masih mahasiswa S1, saya rasa rasio plagiarismenya jauh lebih kecil karena mereka baru belajar membuat riset, dan mereka pasti hanya diajari mengutip sebagian karya ilmiah orang lain (mengutip = mencantumkan nama penulis aslinya). Namun, apa yang dilakukan “para oknum pengajar” itu, plagiarisme, dan mereka sudah “mearasa bisa” mengatakan bahwa mahasiwa S1 masih belajar melakukan riset. Lalu siapa sebenarnya yang lebih bisa melakukan riset dengan baik dan benar?.
Pro dan Kontra, saya anggap wajar
Sebenarnya masih ada hal lain yang bisa saya ungkapkan mengenai konsep perbedaan kualitas antar level mahasiswa tersebut. Dan saya yakin, tulisan saya ini (khususnya 2 paragraf terakhir) pasti ada yang setuju dan tidak setuju, saya anggap itu hal yang wajar. Namanya juga pendapat pribadi ðŸ˜€
Tidak ada maksud untuk merendahkan salah satu bidang pekerjaan atau level lulusan, karena di sini saya hanya membahas perbedaan berdasarkan acuan dari sudut pandang sistem pendidikan perguruan tinggi.
Semuanya adalah pilihan hidup masing-masing orang, tapi saya yakin setiap orang bisa memilih apa yang terbaik untuk hidupnya, namun yang membedakan hanyalah tindakan kita dalam mendapatkan pilihan terbaik itu.

Jumat, 29 Januari 2016

Publik Tunggu Aksi Wapres Naikkan Harga Rokok




Tulus Abadi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan masyarakat menunggu keseriusan dan aksi nyata dari Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla untuk menaikkan harga eceran rokok. Jangan sampai usulan kenaikan itu hanya sekadar wacana.
“Lebih cepat lebih baik. Pertanyaannya wapres serius atau tidak, jangan-jangan hanya wacana,” kata Tulus kepada SP di Jakarta, Jumat (29/1).
Untuk eksekusinya, kata Tulus, wapres bisa segera membicarakan usulan dari Komnas Pengendalian Tembakau dengan kementerian terkait, seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Kedua kementerian ini termasuk yang selalu keberatan dengan upaya pengendalian konsumsi rokok di Indonesia.
“Pasti akan ada perlawanan dua kementerian ini, dan industri rokok. Tetapi sebagai bawahan, seharusnya menteri tunduk pada wapres,” kata Tulus.
Tulus mengatakan kenaikan harga eceran rokok merupakan cara efektif untuk mengendalikan konsumsi rokok yang kian tinggi, terutama di kalangan remaja dan keluarga miskin. Pengendalian ini juga penting mengurangi jumlah penduduk yang jatuh miskin akibat konsumsi rokok, terutama di kalangan remaja dan keluarga miskin. Pengendalian ini juga penting mengurangi jumlah penduduk yang jatuh miskin akibat konsumsi rokok.
Sebelumnya, Jusuf Kalla memang pernah mengakui bahwa rokok adalah salah satu faktor penyumbang angka kemiskinan di Tanah Air.
“Semakin harga rokok mahal dan cukai tinggi, kita berharap rokok tidak terjangkau oleh keluarga miskin dan remaja. Karena pengeluaran keluarga miskin untuk konsumsi rokok lebih tinggi dari pendidikan dan kesehatan,” kata Tulus.
Sebagaimana diketahui, saat menemui Jusuf Kalla di Istana Wapres, Komnas Pengendalian Tembakau mengusulkan agar harga eceran rokok dinaikkan. Mengingat, harga rokok di Tanah Air termasuk yang termurah di kawasan Asia Tenggara. Murahnya harga rokok ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga menyumbang kemiskinan.
"Kami berpendapat bahwa fakta adalah harga rokok di Indonesia paling murah di seluruh kawasan ini, sehingga remaja pun bisa beli rokok, orang yang tidak berpenghasilan atau berpenghasilan rendah bisa beli rokok. Akibatnya, merugikan kesehatan maupun kesejahteraan pada umumnya," kata Penasihat Komnas Pengendalian Tembakau, Nafsiah Mboi, di kantor Wapres.
Menanggapi usulan tersebut, Wapres mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan masukan itu. Pemerintah juga akan mempertimbangkan untuk menandatangani ratifikasi pembatasan tembakau.
"Namanya usulan boleh kan. Nanti kita pertimbangkan" kata Wapres.

Dina Manafe/AB
Suara Pembaruan

Guru Besar UI: Rakyat disuruh diet, Puan sendiri hidup enak rangkap jabatan. Mestinya Malu!





Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna mengatakan pernyataan Menko Puan Maharani yang meminta rakyat miskin melakukan diet karena mahalnya harga beras dan karena pemerintah tidak sanggup menambah jatah beras miskin, merupakan pernyataan yang sangat menyakitkan rakyat. (Baca: Salahkan "Kebiasaan Makan Nasi", Puan Maharani Lupa Jargon Saat Kampanye)

"Rakyat disuruh diet, sementara dia hidup senang dengan jabatan menteri dan di DPR kok. Pernyataan Puan ini sangat-sangat menyakitkan hati rakyat miskin," kata Muhammad Budyatna saat dihubungi wartawan, Kamis (28/1), kutip JPNN.

Sebagai putri Ketua Umum PDI Perjuangan lanjut Budyatna, Puan mestinya mendorong pemerintahan yang ditopang oleh kekuatan koalisi pimpinan PDIP untuk bekerja keras agar kehidupan rakyat membaik dan mampu membeli beras berkualitas di dunia.

"Ketika rakyat mengambil jatah beras miskin dan meminta agar beras miskin ditambah, dia itu mestinya malu. Ini malah bangga seolah pemerintah pro-rakyat miskin," tegasnya.

Menurut Budyatna, penambahan beras miskin untuk rakyat dan rakyat masih mengambil jatah beras yang jelek tersebut maka maknanya pemerintahan gagal mengurangi jumlah orang miskin.

Negara ini Dibantai 46-0, Pencatat Skor pun Dibuat Lelah



Micronesia mungkin bakal dinobatkan sebagai negara terburuk dalam urusan sepak bola. Bagaimana tidak, timnas mereka mengalami kekalahan telak. Tak tanggung-tanggung, mereka dibantai 46-0.

Seperti yang dimuat dalam BBC, hasil tak wajar itu didapat Micronesia ketika melawan Vanuatu dalam babak penyisihan grup A Turnamen Pacific Games 2015 yang digelar di Sulva, Papua Nugini, Selasa (7/7/2015).

Di babak pertama, Micronesia sudah harus kebobolan 24 gol. Penyerang Vanuatu, Jean Kaltack, mencetak 16 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak di satu pertandingan.

Uniknya, banyaknya gol yang tercipta membuat petugas pencatat skor menjadi bosan dan lelah. Petugas yang tak diketahui namanya itu sempat meninggalkan mejanya dan baru kembali jelang wasit meniup peluit panjang.

Dari tiga laga yang dijalani, Micronesia bahkan sudah kebobolan 114 kali, ironisnya mereka tak mampu membalas satu gol pun. sebelumnya Micornesia juga dibuat babak belur oleh Tahiti dengan skor 30-0, dan Fiji, 38-0, dalam dua laga pertama.

Meski menang dengan jumlah gol yang mencolok, hasil ini tak membuat Vanuatu masuk dalam buku rekor. Hal itu dikarenakan Micronesia bukanlah anggota resmi FIFA. Sehingga, apapun hasil pertandingan negara yang berada di Kepulauan Oceania itu tidak akan dicatat FIFA.

Sampai saat ini, rekor kemenangan terbesar di sepak bola masih dipegang Australia saat membantai Amerika Samoa dengan skor 31-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2002.

Kamis, 28 Januari 2016

BISNIS TERDAHSYAAT 2016






DREAM FOR FREEDOM, sebuah Komunitas, Sirkulasi keuangan langsung dari anda,oleh anda,untuk anda, dan Bukan Perusahaan, bukan investasi,bukan MLM, Bukan Asuransi, yg diciptakan dgn sistem yg sempurna, mengatur perputaran keuangan member ke member melalui sistem dan server milik pribadi owner Dream For Freedom dan dirancang oleh para Vounder dan Leader Nasional t international yg berpengalaman dibidangnya, dr Leader berbagai Bisnis online & offline, & ownernya Putra Bangsa Indonesia Bpk FILLI MUTTAQIEN..Dream For Freedom Lounching pd tgl 6 Januari 2015,dan telah Booming diseluruh Provinsi & Kota diindonesia, dan telah Lounching di Hongkong pada tgl 14 juni 2015.,dan akan lounching pula di negara2 Asia lainnya,Malaysia,Thailand,Singapura,Brunai, Thailand,Taiwan, Beijing, dan manca Negara...
Visi dan Misi Dream For Freedom jelas yg didukung oleh pemerintah,dengan sistem utk mensejahterakan rakyat dengan berbagai program kedepan, dan diantaranya telah kerjasama dg Telkomsel,XL,Indosat utk RBT/ringtone, Travel Tour, DreamTour dan Travel, Visa Card Promonesia,dsb, dimana trafik website D4F setiap hari semakin meningkat,dan akan menjadi Komunitas Besar Nasional dan international..

NEsia 11 bulan 

peresmian kantor 

Seminar 40.000 org 

penjelasan untuk 2016 

Legal dan riba 

Kuasa hukum 

penjelasan d4f bukan MLM,INVESTASI.

BErita nesia di tv 

testimoni D4f polisi 

Pnjelasan bisnis bagaimna busa membayar 1% sehri 

Bergabung D4F maka anda akan mendapatkan :
* Pasive income15% per15 hari, selama 14 Cycle/Putaran atau 7 Bulan Profit+Modal = 210%
* Bonus aktif income terdiri dari Bonus Sponsor/refral 10% dari paket join dan anda dapatkan setiap 15 hari sekali
* Bonus Pairing 10% 1x
* Bonus Matching 1x hingga 5 Generasi : G1=10% , G2=5%, G3=4%, G4=3%, G5=2%

PAKET BERGABUNG/JOIN ADA 3 PILIHAN : 
1. SILVER = 1 juta 
Potensi Maximal Penarikan Bonus Rp.1,500.000/Minggu 
2. GOLD = 5 juta 
Potensi Maximal Penarikan Bonus Rp.7,500.000/Minggu
3. PLATINUM = 10 juta, 

Potensi Maximal Penarikan Bonus Rp.15,000.000/Minggu

 HP : 08127685581

Pemerintah Sediakan 4.000 Beasiswa Studi Luar Negeri




Pemerintah Indonesia menyediakan 4.000 beasiswa setiap tahun bagi remaja/pemuda Indonesia untuk menempuh studi di dalam dan luar negeri, termasuk di berbagai negara maju yang selama ini menjadi impian generasi muda Indonesia.
"Hal itu terungkap dalam kajian bulanan yang digelar KJRI Frankfurt dan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia Pascasarjana (PMIP) bertajuk `Menempuh Pendidikan di Negeri Seberang: Milestone Beasiswa dari Masa ke Masa`," kata anggota PMIP di Jerman, Siska Premida Wardani, kepada Antara London, Kamis (21/1).
Pembicara dalam diskusi yang dihadiri Konjen RI Frankfurt adalah Nolang Fanani BEng MSc, mahasiswa doktoral bidang matematika dan informatika asal Indonesia, yang menempuh pendidikan di University of Frankurt am Main, Jerman.
Nolang mengenyam pendidikan tinggi di luar negeri mulai dari S1 hingga S3 dengan beasiswa di total lima negara. Dengan latar belakang tersebut ia membagi pengalamannya mengenai beasiswa.
Menurut Nolang, milestone beasiswa dapat dibagi menjadi enam masa. Pertama, masa pra kemerdekaan tahun 1900-1945. Beasiswa pada masa itu merupakan perwujudan politik balas budi Belanda kepada Indonesia dipelopori Van Deventer.
"Bung Hatta proklamator Indonesia adalah salah satu dari sedikit penerima beasiswa kuliah ke negeri Belanda," katanya.
Kedua, masa Orde Lama 1945 hingga 1965 Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Belanda dan Jepang mengirimkan pemuda Indonesia ke Negara Belanda dan Jepang.
"Pada 1960 hingga 1965, pemerintah mengirim mahasiswa ke negara Blok Timur seperti Rusia dan Ceko," katanya.
Ketiga, masa Orde Baru tahun 1965-1982, Pemerintah AS memberikan beasiwa Ford Foundation yang dimulai sejak tahun 1958 saat hubungan RI dan Belanda memburuk.
"Tokoh Indonesia yang menerima beasiswa ini antara lain Emil Salim, Ali Wardhana, JB Soemarlin, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti," katanya.
Selain beasiswa Ford Foundation, ada pula beasiswa ditujukan untuk profesi tertentu seperti dosen dan angkatan bersenjata/militer.
Keempat, tahun 1982 hingga 1996 yang disebut Era Habibie, karena pada waktu itu BJ Habibie menjabat Menteri Riset dan Teknologi menginisiasi beasiswa ke luar negeri menyokong industri di Indonesia.
Adapun negara tujuan dari beasiswa ini adalah Jerman, AS, Prancis, Inggris, Belanda, Australia, Jepang, Kanada, dan Austria. Total sekitar 1500-an lulusan SMA terbaik dikirim ke negara tersebut melanjutkan pendidikan S1.
Kelima, era dari tahun 1996-2013, makin banyak kanal beasiswa terbuka untuk masyarakat baik dari Pemerintah Indonesia maupun dari megara lain seperti Dikti, beasiswa Kemenkominfo, beasiswa Olimpiade Sains Internasional, Kemenag, SPIRIT Bappenas, dan Kemenkeu.
Beasiswa yang ditawarkan pemerintah dari negara lain antara lain beasiswa DAAD dari Jerman, Erasmus Mundus dari Uni Eropa, beasiswa Pemerintah Singapura, ADS/AAS dari Australia, Fulbright dari USA, Monbusho dari Jepang, Chevening dari Inggris, beasiswa Pemerintah Turki, dan banyak beasiswa lainnya.
Keenam, era ini berlangsung sejak tahun 2013 hingga sekarang. Dimulai dari tahun 2013, Indonesia seolah mengalami revolusi di dunia pendidikan khususnya beasiswa.
"Itu karena pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama berkoordinasi dalam menyediakan beasiswa untuk putra-putri terbaik bangsa," katanya.
Beasiswa ini ditangani oleh lembaga yang dinamakan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan sumber dananya dari dana abadi (endowment fund).
Beasiswa ini meliputi program studi S2, S3, spesialisasi, dan tesis/disertasi. Target penerima beasiswa ini tiap tahunnya tak kurang dari 4.000 orang.
"Betapa makin besar kesempatan bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri," katanya.
Ia mengharapkan dengan semakin terbukanya keran pendidikan gratis ke luar negeri akan menjadi motivasi tersendiri bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk berani bermimpi menuntut ilmu dan meraih prestasi di negeri seberang. (Ant)

Mengintip Isi Lemari Pemilik Facebook, Ternyata Bajunya...

Isi Lemari Mark Zuckerberg (GETTY / FACEBOOK) Mungkin sebagian dari Anda berpikir seorang miliader seperti pendiri Facebook, Mark Zuckerberg memiliki banyak barang-barang mewah dan berkelas. Namun sayangnya hal-hal semacam itu tidak ada dalam lemari pakaiannya.
Dilansir dari Telegraph, Kamis 28 Januari 2016, Mark mengungkapkan koleksi pakaian yang ada di lemarinya melalui akun Facebook resmi. Dalam postingan tersebut, ia bercanda tentang kebingungannya dalam memilih busana pada hari pertama kerja setelah cuti untuk menemani istrinya menyambut putri kecilnya, Max.
Bukan karena banyaknya pilihan, namun hampir semua koleksi bajunya berwarna serupa. Lemari Mark penuh dengan deretan t-shirt dan hoodies zip-up warna abu-abu yang tergantung dengan rapi.
(Postingan Mark Zuckerberg/Facebook)
Pengamat tren fashion, Silicon Valley, mengatakan ia merasa pria berumur 31 tahun itu adalah seorang yang jenius atau bahkan salah satu seorang psikopat. Menolak variasi warna, bagaimana pun menurutnya itu langkah yang berani.
Meski begitu, para netizen melihat koleksi busana Mark menunjukkan pribadinya yang tidak suka menghambur-hamburkan uang. Walaupun ia telah menjadi orang yang sukses.

Akal nya yang belum masuk







DREAM FOR FREDOM:
D4F Bukan MLM
D4F Bukan Kospin
D4F Bukan MMM
D4F Bukan Investasi
D4F Bukan Arisan berantai

Kami bisnis murni DARI KITA ,OLEH KITA dan UNTUK KITA,
yang menggabungkan bisnis Network dan bisnis Real dari D4F.
Maka di D4F semua bisa merasakan Profit
Karena kita hanya bermain
PASIF = sebulan 30% ,setahun keuntungan kita 360%
Apalagi AKTIF = setahun Profit kita bisa dapet 12.000%
Hanya di D4F ,sejak hari pertama anda join ANDA SUDAH
DIBAYAR 1% PERHARI ..
Tanpa Jual2an produk/ tanpa rekrut2an dan tanpa capek2
Paket 5 juta : 1juta500/bulan
Paket 10 juta : 3 juta-4 juta/bulan
Paket 30 juta: 13 juta/ bulan.
hasil tersebut 100% real. Tanpa berbuat apa2 .
Anda hanya tunggu hasil.
Mudahkan.

Owner kita bapak www.filimuttaqien.com
Asli indonesia Yang ikut bekerja dengan Tim demi visi dan
misi
Go 1 juta partisipan dan perataan ekonomi agar semua bisa
menikmati KEBEBASAN FINANCIAL dan KEBEBASAN
WAKTU.
Testimoni cek aja di youtube ,Bannyak bertebaran testi
D4F .
DREAM FOR FREEDOM adalah bisnis online yg mengikuti
perkembangan jaman ,
D4F tak terfokus pemasukan dana
dari partisipan baru saja tetapi Siapkan saja diri anda
dengan 100 bisnis real baru Dream For Freedom ( SIDE
INCOME )

PT PROMOSI INDONESIA MANDIRI project jangka panjang
NESIA CORPORATION semuaaa bisa dimanfaatkan untuk
partisipan D4F :
PT. Dream Team International
PT. Promo Indonesia Mandiri
PT. Loket Indonesia Mandiri
PT. Nesia Air Mandiri
PT. Nesia Finance Mandiri
PT. Nesia Insurance Mandiri
PT. Nesia Hospital Mandiri
PT. Nesia Bank Mandiri
PT. Nesia Card Mandiri
PT. Nesia Mart Mandiri
PT. Nesia Land Mandiri
PT. Nesia Property Mandiri
PT. Nesia Holticultura Mandiri
PT. Nesia Building Mandiri
PT. Nesia Mobile Mandiri
PT. Nesia Automotive Mandiri
PT. Nesia Cooperative Mandiri
PT. Nesia Plantation Mandiri
PT. Nesia Education Mandiri
PT. Nesia Armada Mandiri
100 unit usaha akan dibangun di negeri ini oleh anak
bangsa sendiri ayo bangun ekonomi kreatif bersama sama
jangan ragu lagi gabung di D4F.

Apa itu Google Adsense?


Apa itu Google Adsense?
Google Adsense adalah program perusahaan Google yang bergerak dibidang Periklanan. Google Adsense memberi peluang usaha/bisnis kepada para webmaster untuk menjadi mitra dari Google Adsense tersebut, yang menjadi Publisher online. Google Adsense (GA) akan membayar Publishernya berdasarkan KLIK pada IKLAN yang muncul di web Publisher tersebut.
Google Adsense berdiri pada tahun 2005. GA hingga sekarang telah memiliki ribuan Publisher dan Advertiser dari seluruh negara di dunia. Dan tipe iklan dari GA itu sendiri telah beragam, seperti: Adsense for Content, Adsense for Search, Adsense for Video dan Adsense for Mobile
NESIA bekerja sama dengan Google dan menjadi Publisher Google Adsense. Agar Komunitas NESIA segera dapat menikmati hasil sebagai Publisher Google Adsense, maka mulai hari Kamis, 28 Januari 2016, Tim IT NESIA memasang Script Google Adsense pada website Sistem Komunitas NESIA, yaitu DREAM FOR FREEDOM (D4F) http://www.d4f-official.com/
Dengan menjadi Publisher Google Adsense, maka Pemasukan NESIA dari Unit Bisnis semakin banyak dan NESIA akan semakin Kuat dan Besar, serta Bertahan Lama, untuk mewujudkan VISI dan MISInya mensejahterakan semua anggota Komunitas NESIA.
Apakah dengan perkembangan NESIA yang sangat pesat seperti ini, teman-teman masih menunda lagi untuk bergabung dengan Komunitas NESIA?
Ayo teman-teman, buatlah keputusan terbaik dan segera bergabung dengan Komunitas NESIA!
Hub. 
HP: 08127685581
BBM : 523D2AEF

Ada yg mengenal sosok ADRYAN FITRA ??








Beliau adalah orang Indonesia pertama yg mendapat Komisi Rp 1 Milyar dari Google Adsense, dua kali membantu Tim Sukses OBAMA untuk Pilpres AS dua kali periode, dan juga Tim suksesnya JOKOWI-JK. Beliau juga pernah ditawarkan bekerja di Markas Besar Pertahanan AS di PENTAGON. Saat ini penghasilan beliau Rp 2 Milyar~Rp 15 Milyar. Setelah membantu OBAMA dan JOKOWI sekarang Adryan Fitra membantu Perkumpulan NESIA untuk menjadi perkumpulan TERBESAR DI DUNIA. Berkat beliau lah saat ini NESIA sudah mulai mendapatkan Profit dari Google Adsense sehingga bisa menghidupkan perputaran dan kelangsungan NESIA untuk tetap bertahan lama yang akan membuat masa depan NESIA semakin cerah dan diperhitungkan di dalam bisnis Online di DUNIA

Setelah Membantu Obama dan Jokowi , Sekarang Adryan Fitra membantu Perkumpulan Nesia Menjadi Perkumpulan Terbesar di dunia.

Nonton Video berikut ini :
Selain Adryan Fitra sang ahli internet marketing dunia, NESIA juga punya ahli changer mata uang dunia Suryanto ayoung lam yang sekarang sudah menjadi manager saphire NESIA siapa yang tidak kenal ayoungchanger.com changer online terbesar Indonesia saat ini untuk menukarkan bitcoin, pay pal, perfect money dll..
Kombinasi ahli internet marketing dunia dan ahli changer mata uang dunia di NESIA memastikan 
NESIA GO INTERNATIONAL..

Salam NESIA

Suryanto





Jangan Mau Dirazia Jika Polisi Tidak Memenuhi 5 Syarat Berikut


Masyarakat Indonesia memiliki hubungan yang “kadang cinta, kadang benci” dengan aparat keamanan. Di satu sisi, orang Indonesia sangat menghormati posisi seorang polisi. Tidak sedikit orang yang berjuang mati-matian agar bisa menjadi seorang polisi. Namun di sisi lain, para petugas sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat.

Hal yang paling sering membuat masyarakat kesal kepada polisi adalah razia lalu lintas. Razia sering kali dianggap sebagai cara para petugas untuk meraup keuntungan dari kesalahan para pengendara di lalu lintas. Meski kesal, Anda patut tahu peraturan yang diterapkan pada sebuah razia. Berikut adalah syarat agar sebuah razia dianggap sah.


1. Ada Tanda Papan Pemberitahuan


Kebanyakan dari kita sering kali “disergap” tiba-tiba oleh seorang petugas dan mengatakan sedang ada razia. Padahal di sekeliling kita tidak ada tanda yang menyatakan bahwa razia sedang dilaksanakan hari itu. Pada Pasal 15 ayat (1) sampai dengan (3)PP 42/1993 dinyatakan bahwa setiap tempat pemeriksaan/razia harus dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan adanya pemeriksaan kendaraan bermotor.


2. Petugas Memiliki Surat Tugas yang Sah


Jika Anda tiba-tiba dirazia dan sang petugas tidak bisa menunjukkan surat tugas mereka, maka itu bukanlah razia yang sah. Dalam pasal 13 PP 42/1993 dijelaskan bahwa seorang petugas yang melaksanakan razia wajib membawa surat tugas.

Dan dalam Pasal 14 PP 42/1993 dinyatakan bahwa surat tugas tersebut harus memuat beberapa hal penting seperti; alasan dan jenis pemeriksaan, waktu pemeriksaan, penanggung jawab pemeriksaan, daftar petugas pemeriksa, dan daftar pejabat penyidik yang ditugaskan selama pemeriksaan.


3. Razia Malam Hari Harus Disertai Papan Bercahaya Berwarna Kuning


Razia memang sering dilakukan pada malam hari. Hal ini dikerenakan banyak pengendara nakal yang menyerobot lalu lintas ketika mereka sedang berada di perjalanan pulang dari pekerjaan masing-masing. Kemacetan dan pelanggaranpun sering kali terjadi begitu saja.

Razia pada malam hari, seperti halnya pada siang hari, harus disertai dengan papan tanda adanya pemeriksaan. Di malam hari, petugas harus menyediakan papan tanda pemeriksaan yang diberi cahaya berwarna kuning sebagai tanda bahwa pemeriksaan sedang berlangsung malam itu.


4. Petugas Wajib Memakai Seragam Beserta Artibutnya


Perhatikan pula seragam petugas yang memeriksa Anda. Dalam pasal 16 PP 42. 1993 ayat 1 mengatakan bahwa “pemeriksa yang melakukan tugas pemeriksaan wajib menggunakan pakaian seragam, atribut yang jelas, tanda-tanda khusus sebagai petugas pemeriksa dan perlengkapan pemeriksaan.”

Tidak hanya sampai di situ, dalam pasal yang sama ayat 2 mengatakan bahwa “pakaian seragam, atribut, tanda-tanda khusus dan perlengkapan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia dan Menteri.


5. Tidak Perlu Nego


Jika Anda terjaring razia, tidak perlu repot-repot bernegosiasi seperti yang dilakukan kebanyakan orang. Sapalah petugas dengan baik dan hormat. Jika Anda tahu apa kesalahan Anda dalam berkendaraan, maka akui kesalahan Anda dan jangan membantah. Jangan pula mencari pembenaran atas kesalahan Anda. Kesalahan tetap kesalahan dan itu bisa berbahaya bagi nyawa Anda.

Jika memang kesalahan itu membuat Anda ditilang, jangan sekali-sekali mencoba “nego harga” dengan petugas. Akui saja kesalahan itu dan ikutilah sidang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kita tidak pantas mengeluh tentang polisi yang menerima suap, jika kita sendiri adalah orang yang selalu mengambil jalan pintas dengan “uang damai”.

Demikianlah informasi yang wajib ketahui, khususnya Anda yang sering berkendara dengan kendaraan pribadi. Anda harus tahu hak Anda sebagai pengendara. Selalu cek apakah razia yang dilakukan petugas adalah razia yang sah atau tidak, agar Anda tidak terjebak dengan “pemerasan” yang dilakukan atas nama hukum.

Namun, Anda juga harus mengingat kewajiban Anda. Bayarlah denda yang legal, akui kesalahan jika Anda memang melakukannya dan jangan ulangi lagi di masa depan. Menciptakan lalu lintas yang bebas suap-menyuap adalah kewajiban kita bersama. boombastis.com