Keributan di gereja Pekanbaru. ©2016 merdeka.com/abdullah sani |
Merdeka.com - Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Huria Sumber Sari di jalan Rokan Rt 1 Rw 6 Kecamatan Lima Puluh mendadak rusuh pada Minggu (15/5) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Hal ini karena jemaat gereja yang terbagi dalam dua kubu terlibat saling pukul hingga beberapa orang mengalami luka dan memar di bagian tubuhnya.
Petugas Kepolisian yang mendapat informasi pertikaian antara dua kelompok itu langsung turun ke lokasi untuk melerai dan mencegah agar bentrokan susulan.
Informasi yang dirangkum di lapangan, bentrok tersebut berawal dari adanya aksi saling ejek antar jemaat gereja tersebut. Karena tak dapat menahan emosi, beberapa di antaranya terlibat baku hantam.
Petugas Kepolisian yang mendapat informasi pertikaian antara dua kelompok itu langsung turun ke lokasi untuk melerai dan mencegah agar bentrokan susulan.
Informasi yang dirangkum di lapangan, bentrok tersebut berawal dari adanya aksi saling ejek antar jemaat gereja tersebut. Karena tak dapat menahan emosi, beberapa di antaranya terlibat baku hantam.
Keributan di gereja Pekanbaru 2016 merdeka.com/abdullah sani
"Ada dua kelompok, yakni jemaat Pendeta Kana Silitonga M.Div dan Pendeta Eva Sinaga S.Th. Mereka sama-sama mengklaim masih memiliki hak untuk beribadah di Gereja tersebut," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto.
Saat ini, polisi dan pihak TNI masih standby di lokasi kejadian untuk meminimalisir bentrok lanjutan. Barang bukti berupa kayu bloti yang digunakan untuk bentrok pun diamankan petugas.
"Beberapa orang korban penganiayaan sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Pekanbaru," kata Bimo.
Adapun korban yang mengalami penganiayaan tersebut di antaranya, Pdt Kepas Purba yang diduga dilakukan, Efendi Simanjuntak, Untung Hutapea, R. Sitompul, Steven Siahaan dan beberapa jemaat gereja lainnya.
Terjadinya penganiayaan tersebut pada waktu para korban mau mengikuti kebaktian tadi pagi. Di mana jemaat yang berseberangan dengan mereka sudah mempersiapkan diri dan melengkapi alat pemukul hingga terjadi bentrok fisik dan penganiayaan.
Saat ini, polisi dan pihak TNI masih standby di lokasi kejadian untuk meminimalisir bentrok lanjutan. Barang bukti berupa kayu bloti yang digunakan untuk bentrok pun diamankan petugas.
"Beberapa orang korban penganiayaan sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Pekanbaru," kata Bimo.
Adapun korban yang mengalami penganiayaan tersebut di antaranya, Pdt Kepas Purba yang diduga dilakukan, Efendi Simanjuntak, Untung Hutapea, R. Sitompul, Steven Siahaan dan beberapa jemaat gereja lainnya.
Terjadinya penganiayaan tersebut pada waktu para korban mau mengikuti kebaktian tadi pagi. Di mana jemaat yang berseberangan dengan mereka sudah mempersiapkan diri dan melengkapi alat pemukul hingga terjadi bentrok fisik dan penganiayaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar