Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (GMMP) bekerja sama dengan Group Research Potential (GRP), sebuah lembaga research yang terdaftar resmi di KPUD DKI Jakarta, berkumpul bersama 500 Simpul Mujahidah Pilkada di Hotel Balairung Matraman Jakarta Timur, Selasa (7/2) siang.
Hadir dalam acara tersebut hadir empat orang inisiator GMMP, Senator DKI Jakarta Fahira Fahmi Idris, Neno Warisman, Peggy Melati Sukma dan Syifa Fauzi, dan kaum ibu eksponen Aksi 212.
“Untuk membantu memastikan Pilkada DKI berjalan jujur dan transparan, kami memerlukan 13 ribu Relawan Wanita (Mujahidah Pilkada) yang bekerja total pada Hari Pencoblosan. Pilkada Jakarta harus diselamatkan dari kemungkinan rekayasa yang akan merusak masa depan ibukota dan warganya,” kata Fahira.
Dikatakan Fahira Idris, sepanjang gelaran Pemilu atau Pilkada yang pernah ia ikuti, Pilkada Jakarta kali ini benar-benar berbeda suasana dan konstalasinya. “Saya yakin semua dari kita merasakan hal yang sama. Saya pribadi, jujur sangat khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini.”
Fahira merasakan, peristiwa politik yang terjadi belakangan ini, terlihat jelas, yang salah jadi benar, sementara yang benar dicari-cari kesalahannya. Hal wajar jika kita mengkhawatirkan penyelenggaraan Pilkada DKI, terutama pada puncaknya nanti, yakni pada saat hari pemungutan dan penghitungan suara, termasuk saat pengumuman resmi perolehan suara oleh KPU DKI.
“Ada semacam gerakan masif yang menghalalkan segala cara, entah kemana muaranya, belum bis dipastikan. Bisa jadi, Pilkada DKI tidak berlangsung kondusif, bahkan mencederai demokrasi.”
Itulah sebabnya kaum ibu yang tergabung dalam Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin, berkumpul untuk memastikan kecemasan itu tidak terjadi. Sebagai warga negara tentu berkewajiban untuk memastikan pesta demokrasi ini berjalan dengan baik, tidak hanya Luber tetapi jujur dan adil.
“Kita berkewajiban membantu dan mengawal penyelenggara Pilkada (KPU dan Bawaslu) untuk bekerja secara tenang dan sesuai dengan koridor peraturan perundang-undangan.”
Salah satu aksi nyata untuk memastikan Pilkada DKI berlangsung jujur dan adil, GMMP tidak sekedar hadir di TPS, memberi suara, tetapi juga mengikuti semua proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS hingga selesai.
“Mengingat setiap Pilkada, tahap yang paling krusial dan paling penting ada di TPS. Jika proses di TPS dapat kita awasi dan rekam dengan baik, mulai dari prosesnya, termasuk data dan fakta yang terjadi, Insya Allah Pilkada ini berjalan baik.”
Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin telah menyatukan tekad untuk memastikan Pilkada DKI berjalan jujur dan transparan. Pada hari H nanti, 13 ribu Relawan GMMP Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin (Mujahidah Pilkada) bekerja sama dengan GRP akan bekerja total pada Hari Pencoblosan.
“Relawan yang tangguh diharapkan bisa mengawasi pilkada, merekam dengan baik semua proses, termasuk data dan fakta yang terjadi.
Terpenting, para relawan perlu dibekali dengan pengetahuan terkait berbagai hal, seperti mekanisme pengawasan sifatnya lebih teknis, termasuk pelanggaran yang terjadi di TPS.
“Pengalaman saya, pengetahuan relawan terhadap berbagai hal terkait pemungutan dan penghitungan suara di TPS sangat penting agar pengawasan lebih berkualitas. Pengawasan ini harus dilakukan, demi tegaknya kebenaran, kejujuran dan keadilan. Mengingat kondisi sekarang tidak normal,” ungkap Fahira. (desastian)
Sumber : panjimas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar