Kamis, 09 Februari 2017

Terkubur Hidup-hidup di Tambang Timah Mapur, Tubuh si Bungsu itu Empat Hari Baru Ditemukan

Terkubur Hidup-hidup di Tambang Timah Mapur, Tubuh  si Bungsu itu Empat Hari Baru Ditemukan
Proses evakuasi terhadap korban Sumarno (25) di lokasi tambang di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka, Kamis (9/2/2017). Sumarno ditemukan sudah meninggal, setelah tertimbun longsoran tanah di tambang tersebut, sejak Senin (6/2/2017). 
Setelah empat hari dicari, korban Sumarno yang terkubur longsoran tanah di lokasi tambang IUP PT Timah, di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip, akhirnya ditemukan di Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 09.40 WIB pagi .
"Korban sudah meninggal, sekarang baru mau diangkat, baru saja ditemukan, dan akan dievakuasi," kata Kades Mapur Agus Sari ketika menghubungi bangkapos.com Kamis (9/2/2017).
Sumarno (25) warga Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, terkubur longsoran di lokasi tambang itu, sejak Senin (6/2/2017) lalu, dan baru ditemukan dalam kondisi meninggal, Kamis (9/2/2017).
Tubuh pria malang ini langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu.
Camat Riausilip Saparudin, Kades Mapur dan Kapolsek Riausilip Iptu Christo Nender, menjemput dan turut mengantarkan jenazah Sumarno ke Mengkubung

Proses pencarian korban Sumarno, yang tertimbun longsoran tanah di Tambag IUP PT Timah di Air Rengas Desa Mapur Kecamatan Riausilip, Rabu (8/2/2017). Korban Sumarno tertimbun longsoran tanah sejak Senin (6/2/2017) lalu.(
Proses pencarian korban Sumarno, yang tertimbun longsoran tanah di Tambag IUP PT Timah di Air Rengas Desa Mapur Kecamatan Riausilip, Rabu (8/2/2017). Korban Sumarno tertimbun longsoran tanah sejak Senin (6/2/2017) lalu.( (bangkapos.com/Riyadi)

Saparudin mengatakan, jenazah korban langsung dibawa ke Mengkubung.
"Akan dimakamkan di sana (Mengkubung), kami bersama Pak Kapolsek dan Kades Mapur, akan mengantarkan jenazah ke Mengkubung," ujar Saparudin ketika menghubungi bangkapos.com Kamis (9/2/2017).
Korban Sumarno (25) warga Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, tertimbun longsoran tanah di lokasi tambang di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip, Senin (6/2/2017) lalu dan baru ditemukan Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 09.40 WIB lalu.
Suasana duka masih menyelimuti keluarga besar Sumarno (25), di Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, Kamis (9/2/2017).
Sumarno adalah anak paling bungsu dari 11 bersaudara.
Sumarno tertimbun longsoran tanah di lokasi tambang Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip, sejak Senin (6/2/2017) sore dan ditemukan tak bernyawa lagi di hari Kamis (9/2/2017) sekitar pukul 09.40 WIB lalu.
Camat Riausilip Saparudin menyatakan turut berbela sungkawa.
"Kami bersama Polsek Riausilip dan Kades Mapur menyatakan turut berberla sungkawa, semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Suasana di kelurga besar di Mengkubung, ya sedih lah, tapi keluarga besar tadi terlihat sabar, ikhlas dan tabah menerima apa yang terjadi, kami tadi juga mengantarkan korban sampai di rumah duka," ujar Saparudin kepada bangkapos.com Kamis (9/2/2017).
Keluarga Ikhlas
Sebelumnya, Keluarga besar Sumarno (25) dari Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, sejak Senin (6/2/2017) sore hingga Rabu (8/2/2017) hari ini, stanby di lokasi tambang Air Rengas Desa Mapur Kecamatan Riausilip.
Keluarga penuh harapan, Sumarno bisa segera di temukan.
Rahman (kakak kandung Sumarno), menyebutkan, dia (Sumarno) adalah adik paling bungsu
"Adik saya sudah dua bulan kerja di tambang ini. Sumarno adik paling bungsu dari 11 bersaudara, keluar besar kami semua ngumpul di sini (tambang Air Rengas), kami berharap adik saya itu bisa segera ditemukan," tutur Rahman juga Kadus Mengkubung ini, kepada bangkapos.com Rabu (8/2/2017).
Menurut Rahman, apa yang terjadi ini, adalah musibah, kecelakaan kerja.
"Ini musibah dan kami harus menerima dengan ikhlas. Terkecuali apa yang terjadi itu ada unsur kesegajaan," ujar Rahman.
Rahman juga Kadus Mengkubung tersebut menuturkan, rasanya tidak percaya kalau Sumarno mengalami musibah kecelakaan tambang.
"Kami benar-benar syok, dia (Sumarno) adik kandung kami, dia yang paling, bagaimana tidak syok, dia itu adik tersayang di keluarga besar kami," tutur Rahman di lokasi tambang Air Rengas Desa Mapur, Rabu (8/2/2017).
Menurut Rahman, yang punya tambang (Kamarudin), juga merupakan kakak paling tua.
"Jadi kami ini keluarga besar, kami 11 saudara," kata Rahman.
Rahman dan keluarga besarnya, berharap proses pencarian terhadap Sumarno, segera membuahkan hasil.
"Kami ingin melihatnya, bagaimanapun kondisinya, ," tutur Rahman.
Dikatakan Rahman, keluarga besar yang datang ke lokasi, tidak hanya dari Mengkubung saja, tapi yang dari Bangka Barat, juga ada di lokasi tambang.
Sumarno mengalami musibah tertimbun longsoran tanah di tambang tersebut, Senin (6/2/2017) lalu dan sampai Rabu (8/2/2017) belum ditemukan.
Upaya pencarian terus dilakukan menggunakan enam unit exavator dan dilakukan dengan cara manual.
Beberapa pegawai PT Timah, juga berada di lokasi, untuk memantau perkembangan pencarian korban Sumarno.
Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai peristiwa ini, seorang pegawai PT Timah tersebut meminta agar langsung ke Humas PT Timah.
"Kami tidak berkompeten menjelaskan, hubungi langsung Humas PT Timah saja, karena informasi dan keterangannya satu pintu. Lokasi ini merupakan IUP PT Timah, setiap ada laka kerja di lokasi tambang, kami pasti turun ke lapangan," ujar seorang pegawai PT Timah di lokasi Tambang Air Rengas Desa Mapur.
Satu Exavator Terbenam

Satu unit exavator (sebelah kanan) sebagian terbenam, setelah diterjang longsoran tanah nyaris  di lokasi tambang di IUP PT Timah di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip, Senin (6/2/2017), hingga Rabu (8/2/2017) belum di tarik. Alat berat tersebut tertimbun longsoran tanah, bersamaan dengan peristiwa tertimbunnya penambang bernama Sumarno (25) warga Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, di lokasi sama, Senin (6/2/2017).
Satu unit exavator (sebelah kanan) sebagian terbenam, setelah diterjang longsoran tanah nyaris di lokasi tambang di IUP PT Timah di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip, Senin (6/2/2017), hingga Rabu (8/2/2017) belum di tarik. Alat berat tersebut tertimbun longsoran tanah, bersamaan dengan peristiwa tertimbunnya penambang bernama Sumarno (25) warga Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, di lokasi sama, Senin (6/2/2017). (bangkapos.com/Riyadi)

Satu unit exavator (alat berat) warna orange di lokasi tambang di IUP PT Timah di Air Rengas Dusun Melintang Desa Mapur Kecamatan Riausilip posisinya nyaris terbalik.
Pasalnya sebagian sudah terbenam, akibat tertimbun longsoran tanah di lokasi tersebut, Senin (6/2/2017), hingga Rabu (8/2/2017) belum bisa ditarik.
Alat berat tersebut tertimbun longsoran tanah, bersamaan dengan peristiwa tertimbunnya penambang bernama Sumarno (25), warga Dusun Mengkubung Desa Riding Panjang Kecamatan Belinyu, di lokasi sama, Senin (6/2/2017).
Posisi alat berat itu, hanya beberapa dari dasar camuy tempat warga mencari keberadaan Sumarno, yang hingga kini belum ditemukan.
Sebelumnya, Kades Mapur Agus Sari mengatakan, saat dinding tambang itu longsor, langsung menerjang dan menimbun Sumarno, satu unit alat berat posisinya juga terbenam setengah.
"Operator alat berat, Ali, warga Pangkalpinang selamat dalam peristiwa longsornya tanah di lokasi tambang tersebut, satu orang pekerja yakni Sumarno sampai saat ini belum ditemukan, karena tertimbun longsoran tanah dan lumpur," ujar Agus Sari.(*)
Sumber : Tribun Banglka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar