Banyak warga Republik Rakyat Cina yang masuk ke Indonesia dan berstatus narapidana, kata anggota Komisi II DPR RI, Sutriono.
Politikus PKS itu mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi di kantor Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, hari ini.
"Walikota Batam bilang ke saya bahwa saat ini banyak masuk warga negara RRC yang statusnya adalah narapidana," kata Sutriono.
Pemerintah pernah mengklarifikasi isu tenaga kerja asing, khususnya asal RRC pada Desember 2016. Kala itu, presiden Joko Widodo membantah bahwa tenaga kerja asal Cina yang masuk ke Indonesia jumlahnya mencapai puluhan juta. Kata Jokowi, tenaga kerja RRC di Indonesia saat ini hanya berjumlah 21.000 orang.
Politikus PKS itu mengungkapkan hal itu saat bertemu dengan Dirjen Bea Cukai, Heru Pambudi di kantor Bea Cukai Rawamangun, Jakarta Timur, hari ini.
"Walikota Batam bilang ke saya bahwa saat ini banyak masuk warga negara RRC yang statusnya adalah narapidana," kata Sutriono.
Pemerintah pernah mengklarifikasi isu tenaga kerja asing, khususnya asal RRC pada Desember 2016. Kala itu, presiden Joko Widodo membantah bahwa tenaga kerja asal Cina yang masuk ke Indonesia jumlahnya mencapai puluhan juta. Kata Jokowi, tenaga kerja RRC di Indonesia saat ini hanya berjumlah 21.000 orang.
Sutriono tidak menyebutkan data jumlah warga RRC berstatus narapidana yang masuk ke Batam secara rinci.
Anggota Komisi II lainnya, Abdul Halim juga mengatakan, ada pekerja asal RRC di daerah Lebak Banten yang bekerja di pabrik semen. "Kami tanya ke kelurahan, lurahnya bilang tidak pernah keluarkan KTP. Tapi mereka punya KTP dan bahkan e-KTP," kata Abdul Halim.
Hal yang sama juga diungkapkan, anggota Komisi II DPR dari PPP Ahmad Baidhowi. Kata dia, pekerja asing juga ditemukan daerah Banyumas, Jawa Tengah. "Tidak hanya RRC, tapi juga negara lain yang memiliki KTP setempat," kata Baidhowi.[rmn]
Anggota Komisi II lainnya, Abdul Halim juga mengatakan, ada pekerja asal RRC di daerah Lebak Banten yang bekerja di pabrik semen. "Kami tanya ke kelurahan, lurahnya bilang tidak pernah keluarkan KTP. Tapi mereka punya KTP dan bahkan e-KTP," kata Abdul Halim.
Hal yang sama juga diungkapkan, anggota Komisi II DPR dari PPP Ahmad Baidhowi. Kata dia, pekerja asing juga ditemukan daerah Banyumas, Jawa Tengah. "Tidak hanya RRC, tapi juga negara lain yang memiliki KTP setempat," kata Baidhowi.[rmn]
Sumber : Warta umat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar