Selasa, 07 Februari 2017

Kata Romo, Tak Mampu Ungkap Demo Rumah SBY, Moral Polri Runtuh!



Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra, Muhammad Syafi'i menilai, runtuh moral dan demokrasi Polri jika tak mampu mengungkap otak dari penggerudukan rumah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kawasan Mega Kuningan oleh ratusan mahasiswa peserta jambore nasional.

Selain mengungkap, Syafi'i meminta aparat kepolisian menangkap para peserta unjuk rasa karena melanggar hukum sesuai aturan yang ada.



Dimana, unjuk rasa harus diberitahukan kepada aparat kepolisian minimal tiga hari sebelum unjuk rasa. Dan tidak boleh, kata Syafi'i unjuk rasa dilakukan dirumah pribadi seseorang apalagi dirumah tinggal seorang mantan Presiden.

"Kenapa ini bisa terjadi kecolongan dari aparat. Ini telah mengotori demokrasi, hukum harus ditegakkan tidak boleh tebang pilih. Harus tangkap itu, giliran ulama polisi cepat dan tegas sekali, giliran seperti ini polisi sangat lamban," kata Syafi'i kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

"Maka itu Polisi harus punya moral ungkap siapa otak dibalik ini semua. Bila tidak, maka ini sama saja demoralisasi. Hukum tidak tegak, maka aparat telah meruntuhkan demokrasi," tambahnya.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini pun meminta Polri bisa menegakan hukum sesuai aturan yang ada. Jangan sampai, masyarakat menggunakan hukum dengan caranya sendiri akibat hukum yang tebang pilih.

"Hukum yang tidak tegak mengundang masyarakat untuk menegakan hukum dengan caranya sendiri," tegasnya.[tsc]

Sumber : Muslim bersatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar