Tanah terbuka bergambut seluas lima hektare di Kuala Dua, Sungai Raya, Kubu Raya, dilalap api, Jumat (10/2).
Sebagian lahan merupakan milik warga negara asing.
“Saya bukan pemilik, hanya penjaga lahan. Ini lahan milik warga Tiongkok,” kata Ridwan, penjaga lahan.
Lahan seluas dua hektare itu ditanami palawija.
Ridwan mengaku baru mengetahui lahan yang dijaganya terbakar pada Kamis (9/2).
Dia lantas melapor ke markas Manggala Agni Pontianak di Jalan Rasau Jaya.
"Pas kebakaran (masih) kecil, saya langsung laporkan. Saat itu juga pemadam datang memadamkan. Tapi malamnya menyala lagi," terangnya.
Menurut dia, lahan yang dijaganya bukan titik pertama api.
"Lahan orang lain terbakar, lalu menjalar ke lahan sini," tutur Ridwan.
Di sisi lain, Ridwan mengaku tak tahu identitas warga Tiongkok yang memiliki lahan itu.
“Karena saya baru sebulan jaga sini gantikan kawan. Saya hanya kerja, gaji pun ditransfer. Istri yang biasa ambil di bank," ujar Ridwan.
Sementara itu, Komandan Regu 4 Manggala Agni Pontianak Asep Purwadi mengatakan, Ridwan memang tak memberi tahu identitas sang bos.
"Penjaga lahan ini melapor ke kami. Pas ditanya lahan siapa, gelagatnya beda. Dia semacam takut. Dia hanya bilang punya orang RRT, tapi namanya tak tahu. Dia semacam tak mau kasih tahu," ungkapnya.
Tim Manggala Agni menemui kendala cukup berarti dalam proses pemadaman.
Salah satunya jarak titik api dengan sumber air mencapai ratusan meter.
Di sisi lain, petugas Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak Sutikno memaparkan pantauan sebaran titik api (hotspot) berdasarkan sensor NOAA-19.
"Pantauan kami berdasarkan sensor NOAA-19 ada tiga titik api. Di Kabupaten Sambas ada satu dan dua di Kabupaten Kubu Raya," ungkapnya. Sumber : Posmetro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar