Wakil Ketua Umum Partai DemokratSyarief Hasan mengungkapkan, partainya sempat mempertimbangkan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan survei internal yang dilakukan Partai Demokrat, Yusril memiliki elektabilitas tertinggi setelah petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Risma sudah berkali-kali menolak maju di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan partainya, PDI Perjuangan, memutuskan mendukung Ahok bersama Djarot Saiful Hidayat.
Pada pertemuan di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Rabu (21/9/2016), Demokratmengajukan nama Yusril kepada tiga partai yang hadir, yakniPartai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan, danPartai Amanat Nasional.
"Tetapi partai-partai empat itu tidak bulat, menolak nama Yusril," kata Syarief saat dihubungi, Minggu (25/9/2016).
Demokrat mencoba mengusulkan nama Yusril ke Partai Gerindradan Partai Keadilan Sejahtera. Namun, lagi-lagi nama mantan Menteri Sekretaris Negara itu ditolak oleh kedua partai.
"Yusril ditolak dianggap Ketum PBB, jadi aneh kalau ketum PBB kita dukung, sementara dia tidak punya kursi di DKI. Yang kedua, dia dianggap agak sombong," ucap Syarief.
Akhirnya, Partai Gerindra dan PKS mengajukan Anies Baswedandan Sandiaga Uno untuk cagub dan cawagub.
Adapun PKB, PPP, dan PAN mengajukan nama putra SBY yang tengah berkarier di TNI, Agus Harimurti Yudhoyono.
Sumber : Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar