Kamis, 22 September 2016

Sebaiknya Putra Sulung SBY Disiapkan Jadi Panglima TNI ketimbang Cagub DKI

Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing.  Foto: dokumen JPNN.Com
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN.Com

Nama Mayor TNI Agus Harimurti Yudhoyono tiba-tiba mencuat sebagai kandidat penantang Basuki T Purnama pada pilkada DKI Jakarta. Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono itu bahkan sudah dibahas dalam pertemuan elite empat partai di Cikeas, Bogor, Rabu (21/9).

Namun, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing meragukan hal itu. "Itu bukan SBY yang ngomong langsung, tapi masih sebatas wacana yang belum jelas sumbernya," kata Emrus  kepada JPNN, Kamis (22/9).

Agus kini masih aktif sebagai TNI sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning. Emrus mengatakan, Agus yang punya peluang karier bagus di TNI akan rugi jika maju di pilkada DKI dan belum tentu menang.

Selain itu, Agus merupakan tentara dengan prestasi sangat bagus. Agus pernah belajar di Amerika Serikat, kemudian bergabung dalam pasukan perdamaian dunia. "Dia tentara muda yang hebat," kata Emrus.

Karenanya Emrus menyayangkan jika tentara sehebat Agus harus ditarik-tarik ke dalam dunia politik. Alasannya, kurang bijak jika orang hebat di militer apalagi masih berusia muda dan karirnya panjang ditarik ke politik.
"Kalau TNI yang masih aktif apalagi masih muda, saya sarankan jangan diganggu," kata dia. "Kalau yang sudah pensiun, mungkin boleh," tambahnya.

Karenanya Emrus justru menyarankan Agus tetap bertahan di TNI. Sebab, bisa saja ke depan suami Annisa Pohan itu menjadi Panglima TNI.
"Menurut saya biarkan saja dia menjadi Panglima TNI beberapa tahun ke depan nantinya. Saya sarankan urungkan niat untuk menarik-nariknya ke politik," kata direktur EmrusCorner itu.(boy/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar