Pria ini mengaku 'ditampar' dua kali oleh seorang wanita penjual gado-gado di tepi jalan dekat Beji, Depok, Jawa Barat. Cerita yang dia tulis berkembang hingga ke laman Malaysia, Sinar Harapan.
Perempuan itu dikenal sebagai Ibu Ijah, nama sebenarnya Siti Khodijah. Dia sering meninggalkan gerobaknya untuk berjualan begitu saja di pinggir jalan untuk menunaikan sholat.
Kala itu, penjual buah rambutan di sebelahnya memberitahu Ibu Ijah pergi sholat Zuhur.
" Setelah 15 menit kemudian dia muncul. Ijah akan minta maaf kepada pelanggan yang menunggu," cerita Bayu Gawtama melalui laman Islampos.
Menurut Bayu, dia bertanya kepada Ijah meskipun sebenarnya sudah tahu ke mana wanita itu menghilang tadi.
Kaya Tidak, Sholat Tidak, Rugilah Saya
" Saya tanya, 'pergi sholat Bu?'. Kemudian dia jawab, 'Ya, Mas. Kaya juga tidak, sholat juga tidak, rugilah saya'," katanya.Jawabannya terasa bagai sebuah pukulan untuk Bayu.
" Saya tanya lagi, 'Tak takut kehilangan pelanggan?'. Dia jawab,
Jawaban Kedua Lebih Pedas
'Memanglah, tiap kali saya pergi shlat, akan ada enam atau tujuh pelanggan yang datang. Tapi kalau rezeki saya, mereka akan datang kembali. Kalau tak datang balik itu berarti bukan rezeki sayalah'. Jawaban ini pukulan kedua buat saya," ujar Bayu.Bayu merasakan jawaban kedua itu lebih pedas dari gado-gado yang dibuat perempuan itu.
" Jelas keyakinan dia dalam hal rezeki itu jauh lebih tinggi dibandingkan keyakinan saya yang masih ragu-ragu ini," kata dia.
Bayu mengakhiri kisahnya dengan satu nasihat yang harus dipikirkan bersama. " Sekaya apa dirimu sampai sanggup meninggalkan sholat?," tanya dia.
Jawaban Kedua Lebih Pedas
'Memanglah, tiap kali saya pergi shlat, akan ada enam atau tujuh pelanggan yang datang. Tapi kalau rezeki saya, mereka akan datang kembali. Kalau tak datang balik itu berarti bukan rezeki sayalah'. Jawaban ini pukulan kedua buat saya," ujar Bayu.Bayu merasakan jawaban kedua itu lebih pedas dari gado-gado yang dibuat perempuan itu.
" Jelas keyakinan dia dalam hal rezeki itu jauh lebih tinggi dibandingkan keyakinan saya yang masih ragu-ragu ini," kata dia.
Bayu mengakhiri kisahnya dengan satu nasihat yang harus dipikirkan bersama. " Sekaya apa dirimu sampai sanggup meninggalkan sholat?," tanya dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar