Tri Rismaharini. Foto: Jawa Pos Group/dok.JPNN.com |
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku masih kukuh tidak memiliki ambisi untuk menjadi gubernur. Baik itu gubernur di DKI Jakarta maupun di Jawa Timur.
Menurut Risma, jabatan bukanlah jenjang karir yang harus dicapai. Ia justru takut jika mengemban jabatan yang lebih tinggi akan membuatnya menjadi tidak amanah.
“Seseorang bermanfaat itu dilihat dari hasilnya, bukan dari jabatannya. Kalau buat saya lebih baik dapat uang Rp 3 juta yang bermanfaat dibandingkan dengan Rp 10 juta tapi nggak bermanfaat,” kata Risma yang diwawancara usai acara Cross Culture Festival 2016, Minggu (14/8).
Ia mengatakan, menjadi wali kota, menjadi gubernur atau pun nanti menjadi presiden, baginya jabatan bukanlah jenjang. Menurutnya, memenangkan amanah jabatan itu bukanlah perkara mudah.
Ia tidak suka naik jabatan jika lalu hanya menjadi simbol. Ia lebih suka untuk bisa bermanfaat bagi masyarakatnya meski jabatannya hanya seorang wali kota.
“Lha iya, gimana kalau misalnya aku jadi gubernur Jatim yang wilayahnya sampai di pucuk gunung di Pacitan sana. Untuk apa aku jadi pemimpin kalau aku nggak bisa menyentuh wargaku yang ada di sana. Sekali lagi itu nggak mudah,” kata Risma.
Ia mengatakan lebih baik menjadi lurah yang mengeluarkan satu surat saja maka akan membuat 25 ribu warganya sejahtera.
Sebagai pemimpin, selama ini Risma selalu membiasakan diri untuk turun langsung bertemu warga dan mencari permasalahan untuk dicarikan solusi. Jika wilayahnya lebih besar, ia takut tidak bisa menyentuh seluruh warganya.
Waktu maju kedua itu aku marah betul karena takut ada wargaku ada yang nggak bisa makan, dan siapa yang akan manggul beras ke seluruh kota. Itu makanya sekarang di mobilku selalu ada beras. Dan itu juga kenapa lahir (program, Red) ada makanan untuk lansia dan anak cacat itu juga dari itu,” kata Risma.
Oleh sebab itu ia tak pernah berhenti berpesan pada lurah dan camat jika ada lansia dan anak cacat itu tidak mampu maka dia minta untuk diinfokan ke masyarakat.
Terkait pencalonan gubernur DKI Jakarta, Risma mengatakan bahwa sampai saat ini dia mengaku tidak ada ambisi untuk mencalonkan diri. Selain itu ia juga mengaku belum mendapatkan kabar dari Megawati Soekarnoputri untuk pencalonan gubernur itu.
“Aku nggak tahu sekarang ini, ini warga Surabaya juga meminta biar aku nggak ke Jakarta. Tapi sebagai manusia aku sebisa mungkin nolak. Ini berat sekali, aku pengin teman-teman berfikir yang riil,” kata Risma.
Perkara memegang jabatan itu adalah perkara dengan Tuhan, jika ada yang tidak beres maka urusan kecil saja menurut Risma bisa menjadi alasan ia tidak masuk Surga.
Selain itu, ia menceritakan juga saat maju di periode pertama maupun kedua, ia sama sekali tidak ada persiapan. Ia juga tidak menggunakan money politics untuk membeli suara dan membeli jabatan.
“Itu sudah saya katakan pada seluruh warga, nggak milih aku nggak apa-apa. Yang pertama aku nggak mau membeli suara rakyat, nggak mau membeli suara Tuhan. Yang kedua aku enggak punya uang,” tegas Risma
Sumber : JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar