Selasa, 09 Agustus 2016

Kisah Tukang Bakso Naik Haji, Berawal Menabung Rp 50 Ribu


Raut bahagia tampak dari wajah Nasir, 50 tahun, warga Jalan Gersamata, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Setelah bertahun-tahun menabung, bapak empat anak ini akhirnya bisa mewujudkan cita-citanya berangkat haji bersama 1.334 anggota jemaah haji lain dari Sulawesi Tenggara. Nasir sehari-harinya bekerja sebagai pedagang bakso keliling.

Saat ditemui di rumahnya, Nasir bercerita, niat berhaji sudah ada sejak ia masih muda. Kala niat itu tercetus, dia lantas berikhtiar. Sedikit demi sedikit penghasilannya dari berdagang bakso gerobak keliling yang dia geluti sejak 1994 ditabung. Sebenarnya uang yang disisihkan Nasir tak besar, hanya 50 ribu per hari.

“Saya menabung sejak muda. Tahun 2009, saya menyetor ke bank uang muka pendaftaran haji,” ucap Nasir dengan nada ceria mengisahkan kepada Tempo, Selasa, 9 Agustus 2016.

Ditemani sang istri tercinta, Nasir meracik adonan baksonya. Setiap dua hari sekali, sang istri akan berbelanja daging segar dan bumbu untuk bakso di Pasar Mandonga. Jaraknya sekitar 30 kilometer dari tempat tinggal mereka. Saban subuh, istrinya akan meracik daging menjadi bola-bola bakso. Pada pukul 16.00 setelah menjalankan salat Ashar, Nasir menarik gerobak kayunya, menjajakan bakso di sekitar Anduonohu.

“Tidak banyak, jadi dalam sehari pendapatan kotor yang saya dapat Rp 300-400 ribu," tutur Nasir. Dia mengaku harus menyisihkan berapa pun dari jumlah tersebut untuk kebutuhan makan dan pendidikan anak-anaknya.

Menurut Nasir, bebannya sedikit berkurang setelah dibantu anak sulungnya, Usman, 21 tahun, yang berdagang bubur basang—bubur yang terbuat dari bahan dasar jagung ketan. Dari pendapatan berdagang bakso dan penghasilan anaknya berdagang bubur basang, Nasir membiayai pendidikan tiga anaknya. Dari penghasilan berdagang bakso pula, pria kurus itu merenovasi rumah panggung yang dihuni keluarganya menjadi rumah permanen.

“Semuanya dari hasil berdagang bakso. Saya ingat pesan orang tua, kalau mau berkah penghasilan, sisihkan sedikit untuk di jalan Tuhan,” tutur Nasir.
Sumber : Tempo.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar