Sabtu, 06 Agustus 2016

Di Kemang Sekali Parkir Bayar Rp 40.000, Duitnya Mengalir ke Ormas dan Oknum Anggota TNI AL

Di Kemang Sekali Parkir Bayar Rp 40.000, Duitnya Mengalir ke Ormas dan Oknum Anggota TNI AL
Lahan parkir di kawasan Kemang yang dikeluhkan pengunjung karena mahal dan liar. 
Jumat malam (5/8/2016) keributan antara pengunjung dengan juru parkir terjadi di Jalan Taman Kemang, Jakarta Selatan.
Rizky Thariq (35), seorang saksi mata mengatakan adu mulut hingga pemukulan mobil terjadi antara pengunjung dengan Darno, juru parkir di jalan tersebut.
"Pas balik tukang parkir minta Rp 20.000 ke Bapak pengunjung itu. Dikasih cuma Rp 2.000, akhirnya saling hina terus si tukang parkir mukul kaca belakang mobilnya Bapak ini," kata Rizky kepada Kompas.com, Sabtu (6/8/2016).
Rizky mengatakan Darno waktu itu ngamuk tak terima hanya diberi Rp 2.000. Dia mengelola parkir di sepanjang jalan dan pendapatannya bergantung dari para pengunjung gedung-gedung dan restoran di sepanjang jalan itu.
Jika kurang memberi uang, Darno bisa ditekan oleh ormas kemasyarakatan yang katanya mengambil 'jatah' dari parkir di sana.
Bukan itu saja, di Jalan Kemang Raya pun mengalami hal serupa. Pengunjung sebuah kafe ada yang kaget ketika ditagih bayar parkir ketika baru keluar dari kendaraannya.
"Ketika itu saya diarahkan masuk ke lahan parkir di depan kafe, karena saat itu kosong saya masuk ke situ. Lalu diarahkan oleh juru parkir, setelah itu saya diminta uang parkir Rp 40.000," kata Ali, pengunjung sebuah restoran di Jalan Kemang Raya.
Ali bercerita, ia kaget karena langsung ditagih dengan tarif Rp 40.000. Terlebih, juru parkir tersebut berpakaian bebas dan tidak memberikan karcis.
"Saya sempat berdebat dengan juru parkir itu, tapi dari pada mobil saya dibaretin atau dijahatin, ya saya kasih saja," ucap Ali.
Jalan Kemang Raya yang sudah sempit membuat lahan parkir pun terbatas. Tak jarang, juru parkir mengarahkan kendaraan untuk diparkirkan di trotoar atau bahu jalan. Tarifnya pun tak berbeda, di trotoar dikenakan Rp 20.000. (Baca: Tukang Parkir Liar Masih Beroperasi di Kawasan GBK)
Mengalir ke ormas dan oknum TNI AL
Lahan parkir memang menjadi bisnis basah di kawasan Kemang. Hal ini disampaikan oleh Aje, tukang parkir di gedung KemangArcade, Jalan Kemang Raya. Jika di Jalan Taman Kemang uang mengalir ke ormas kemasyarakatan itu, di tempatnya, uang mengalir ke oknum anggota TNI AL.
Parkir di Kemang Arcade sendiri terbagi dua yaitu basement dan valet. Parkir basement dengan tarif Rp 20.000 per mobil sangat terbatas kapasitasnya. Sehingga pengunjung tak punya pilihan lain selain memanfaatkan valet yang tarifnya Rp 40.000.
"Valet itu di atas (halaman) atau kalau penuh kita buang ke gedung lain. Dari Rp 40.000 itu saya cuma dapat Rp 10.000, padahal tanggung jawab saya gede lho bawa mobil orang," ujar Aje.
Jika dirinci, Rp 20.000 dari Rp 40.000 itu disetorkan ke pengelola gedung. Dan Rp 10.000 menurut Aje, sudah jadi jatah seseorang yang biasa mereka panggil Pak Budi, oknum anggota TNI AL yang bertugas di Marinir Cilandak.
"Bukan kita mau ngasih mahal, tapi ya memang segitu dari dulu. Parkir di Kemang enggak ada yang lebih murah dari Rp 20.000. Kalau ada yang lebih murah itu mungkin waktu Kemang masih rawa," seloroh Aje.
Kompas.com melihat dari tampilannya, mereka tak berseragam, dan tidak memberi bukti karcis. Namun satpam gedung tak ada masalah dengan kehadiran mereka.
Pengunjung lain, Diska, berharap parkir di Kemang lebih tertib dengan pihak gedung atau pengelola sebagai penanggungjawabnya.
"Sama kayak kita ke mal ada karcis, kita ke sana jelas bayarnya ke pengelola parkir resmi. Jadi biar bayar mahal enggak masalah karena dijamin kan?" ujarnya.
Pengelola Hangover di Kemang menilai parkir tersebut adalah hal yang biasa. "Biasa anak-anak Kemang, kalau pake valet bisa Rp 40.000 sampai Rp 50.000," ucap Victor.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Kolonel Edi Sucipto memastikan tidak ada kebijakan dari TNI AL untuk ikut memungut perparkiran di Kawasan Kemang. Ia berjanji akan melakukan pengecekan terkait oknum yang dimaksud.
"Yang pasti tidak ada kebijakan kedinasan Pimpinan di TNI AL termasuk Marinir di dalamnya seperti yang disampaikan. Prajurit marinir di Jakarta jumlahnya ribuan. Mungkin kami perlu crosscheck," ucap Edi ketika dikonfirmasi.
Penulis : Nibras Nada Nailufar
Sumber : Tribunews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar