Bripda Mutia, Polwan Polres Bogor yang dianiaya perwira di Polda Jabar kembali ke Polresta Bogor dan tengah menghiasi gapura peringatan 17 Agustus |
asih ingatkah anda dengan seorang Polwan Polresta Bogor, Brigadir Dua Mutia Syahra Padang, yang menjadi korban penganiayaan seorang perwira di Polda Jabar, Kombes BH. Lama menghilang, Mutia terlihat tengah menghias gapura Asrama Polisi Panaragan, Bogor.
Pantauan Liputan6.com, Mutia tampak terampil mengecat tiang-tiang gapura yang dicat merah-putih. Kepalanya dibebat dengan kain kacu. Kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan ke-77 Republi Indonesia.
Tidak hanya Mutia. Puluhan Polwan lainnya tampak bejibaku menghias kawasan Asrama Polisi Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (13/8/2016).
Pantauan Liputan6.com, Mutia tampak terampil mengecat tiang-tiang gapura yang dicat merah-putih. Kepalanya dibebat dengan kain kacu. Kegiatan ini adalah dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan ke-77 Republi Indonesia.
Tidak hanya Mutia. Puluhan Polwan lainnya tampak bejibaku menghias kawasan Asrama Polisi Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (13/8/2016).
Kepala Unit
Registrasi dan Identifikasi Polres Kota Bogor Iptu Fitri Wijayanti mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya mendorong masyarakat agar menjunjung tinggi nasionalisme dan lebih mencintai tanah air.
"Menyemarakan hari kemerdekaan sudah menjadi budaya sejak dahulu. Agar tidak pudar, budaya ini harus tetap dipertahankan," kata Fitri.
Sejauh ini, ia melihat rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa sendiri mulai pudar akibat terkikis budaya luar.
Melihat kondisi tersebut, polisi disamping sebagai pelindung dan pengayom masyarakat juga akan turut serta mendorong masyarakat agar tetap mempertahankan rasa cinta tanah air.
"Cinta tanah air tetap harus dijunjung tinggi. Mulai dari hal terkecil seperti menghias pekarangan rumah dan gapura serta menyelenggarakan berbagai perlombaan," ujar dia
"Menyemarakan hari kemerdekaan sudah menjadi budaya sejak dahulu. Agar tidak pudar, budaya ini harus tetap dipertahankan," kata Fitri.
Sejauh ini, ia melihat rasa nasionalisme dan kecintaan terhadap bangsa sendiri mulai pudar akibat terkikis budaya luar.
Melihat kondisi tersebut, polisi disamping sebagai pelindung dan pengayom masyarakat juga akan turut serta mendorong masyarakat agar tetap mempertahankan rasa cinta tanah air.
"Cinta tanah air tetap harus dijunjung tinggi. Mulai dari hal terkecil seperti menghias pekarangan rumah dan gapura serta menyelenggarakan berbagai perlombaan," ujar dia
Sumber : Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar