Minggu, 18 Desember 2016

Loh! Survei Terbaru SPIN, Ahok-Djarot Masih Berjaya

Pasangan Basuki T Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat. Foto: dok.JPNN

JAKARTA - Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis hari ini, pasangan Basuki T Purnama (Ahok) - Djarot Syaiful Hidayat bertengger di posisi teratas, menyisihkan dua pesaingnya di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ini tergambar dalam survei terbaru Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) bertajuk Jakarta Butuh Pemimpin Baru? sebagaimana dirilis direkturnya Igor Dirgantara, di Bakoel Koffie, Cikini Jakarta Pusar, Minggu (18/12) petang.

Igor menjelaskan bahwa dua bulan jelang pemungutan suara, persaingan semakin seru dan ketat antara tiga pasangan calon (paslon) yang berkontestasi di Pilkada DKI 2017.
Ketiganya adalag Agus-Sylvi, Ahok-Djarot, dan Anies-Sandi. Mereka sama-sama berpeluang memang, sekaligus berpotensi kalah atau tak lolos ke putaran kedua.
"Ketika responden ditanya jika pemilihan dilakukan saat ini, Ahok-Djarot masih unggul (31%), disusul pasangan Anies - Sandi (27%),  Agus-Sylvi (23%), dan yang belum menentukan pilihan sebesar 19%. Dukungan kepada tiga paslon pun masih cair sampai saat ini, dan cenderung masih bisa berubah," kata Igor.

Dijelaskan bahwa survei SPIN dilakukan 5 - 14 Desember 2016, dengan responden 773 orang menggunakan teknik multistage random sampling.
Margin of error 3,5% dan tingkat kepercayaan 95%. Wawancara dilakukan melalui tatap muka langsung dengan bantuan kuisioner.
Uji kualitas dilakukan melalui spot check dengan mengambil 20 % dari total sample.

Meskipun tingkat akseptabilitas (favorability) terhadap Ahok cenderung menurun, kata Igor, tapi publik Jakarta tetap melihat Ahok sebagai figur yang paling memahami masalah di DKI Jakarta (73%), dibanding Anies (40%), atau Agus (33%).

Sebaliknya, Anies lebih dilihat sebagai sosok yang lebih punya perhatian (caring) terhadap warga DKI Jakarta (57%), daripada Ahok (52%), bahkan Agus (47%).
Anies juga lebih dianggap mewakili semua lapisan penduduk Jakarta (52%), ketimbang Ahok (41%), dan Agus (39%).
"Publik DKI Jakarta mengharapkan pemimpin yang memiliki respek, integritas, mereprentasikan semua lapisan masyarakat Jakarta, sanggup menciptakan lapangan pekerjaan, dan punya kemampuan memajukan pendidikan bagi warganya," tuturnya.

Dari survei SPIN, masih ada 30% yang percaya bahwa Ahok pantas untuk dipilih kembali sebagai gubernur, sedangkan 55% menginginkan sosok Gubernur DKI yang baru.
Berbeda dengan Ahok yang kontoversial di mata publik, Anies paling punya potensi dan peluang untuk dipilih warga DKI Jakarta sebagai Gubernur DKI baru, sekalipun sangat rentan diterpa isu-isu negatif keagamaan.
"Agus Harymurti juga punya kesempatan yang sama layaknya Anies sekalipun minim pengalaman," tambahnya.

Etnisitas dan Agama juga masuk dalam survei SPIN. Hasilnya, etnis Tionghoa di Jakarta (90%) memberi dukungan penuh kepada pasangan Ahok-Djarot, dibanding Anies-Sandi (4%), Agus-Sylvi (1%), dan yang belum menentukan pilihan (6%).
Etnis Cina di DKI Jakarta sekitar 8 % dari total penduduk Ibu Kota.

Etnis Jawa sebesar 38% dari penduduk Jakarta, yang memilih Anies-Sandi (23%), Ahok-Djarot (22%), Agus-Sylvi (20%), dan 34 % belum tentukan pilihan.
Sedangkan etnis Betawi yang berjumlah 34% dari masyarakat DKI, 29% memilih Anies-Sandi, Agus-Sylvi (27%), Ahok-Djarot (12%), dan yang belum tentukan pilihan (31%).
Untuk etnis Sunda sebesar 14% dari penduduk Jakarta, memilih Agus-Sylvi (29%), Anies-Sandi (21%), Ahok-Djarot (16%), dan ada 34% yang belum menentukan pilihan.
"Di segmen agama, 9% umat Kristiani di Jakarta memilih pasangan Ahok-Djarot (94%), Agus-Sylvi (4%), Anies-Sandi nihil (0%), dan 2% belum tentukan pilihan," ungkap Igor.
Kemudian, sekitar 48% masyarakat Jakarta mengetahui kasus Surat Al-Maidah yang menimpa Ahok dan permintaan maafnya kepada publik.

Yang hanya tahu pengutipan surat Al-Maidah saja (23%), permintaan maaf Ahok (13%), dan yang sama sekali tidak tahu/dengar (6%).
"Dari kasus tersebut, sebanyak 27% mendukung ahok, 51% tidak mendukung, dan sisanya tidak menjawab," pungkasnya.(fat/jpnn)

sumber : JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar