JAKARTA - Densus 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris termasuk seorang wanita di Bekasi, Sabtu (10/12). Polisi juga mengamankan bahan peledak dari sebuah rumah indekos.
Kapolresta Bekas Kombes Umar Surya Fana mengungkapkan, daya ledak bom yang ditemukan itu diduga cukup kuat. "Bom berdaya ledak tinggi di atas TNT," kata Umar, Sabtu (10/12).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penangkapan dilakukan sekitar pukul 15.40. Tiga terduga teroris yang disergap adalah Nur Solihin, Agus Supriyadi dan seorang perempuan bernama Dian Yulia Novi.
Tim Densus awalnya membuntuti sebuah kendaraan dari Solo yang ditumpangi Nur Solihin. Kendaraan itu melaju mengarah ke Jakarta.
Setelah masuk Jakarta, kendaraan yang ditumpangi Solihin menjemput Dian di kawasan Pondok Kopi. Ada sebuah kardus yang dibawa Dian.
Selanjutnya, Dian diantar ke kantor pos sekitar daerah Bintara. Tujuannya mengirim paket kardus yang sedianya ditujukan ke orang tua Dian.
Saat itulah tim Densus 88 bergerak mengamankan paket kardus. Isinya ternyata pakaian dan surat wasiat dari Dian. Isi wasiatnya adalah kesiapan Dian melakukan amaliyah.
Dari kantor pos di Bintara, Agus dan Dian menuju ke sebuah rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Bekasi. Di indekos itu pula Dian turun membawa sebuah tas ransel warna berhitam dan masuk ke kamar 104.
Selanjutnya Solihin dan Agus pergi meninggalkan indekos itu. Namun, saat melintas di di bawah jembatan layang Kalimalang, keduanya disergap Densus.
Sekitar 10 menit kemudian atau 15.50, tim menangkap Dian di kosan di Jalan Bintara. Dari penangkapan itu tim menemukan bom yang sudah jadi di dalam kamar 104.
Bom tersimpan di dalam tas ransel warna hitam. Rencananya, bom itu akan diledakkan di Istana Negara pada saat serah terima jaga Paspampres.(boy/jpnn)
sumber : JPNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar